Mengejar Fajar

Seceria itu wajahku saat kamu membawaku terbang
Terbang bersama
.
.
Rajutan itu kemudian lapuh dimakan waktu
Waktu bersama dinginnya malam dan
teriknya siang saat aku memikirkanmu
Juga waktu bersama suara hatiku yang terus berseru
.
.
Apakah waktu masih saja haus untuk menuntut perjuanganku?
Perjuanganku untuk membuktikan bahwa aku benar-benar layak untukmu?
.
.
Bukan kah lebih baik menerima orang yang tulus
mendoakanmu di setiap malamnya
Daripada mengejar sang fajar yang teramat jauh
dan menyilaukan pandanganmu
.
.
Berpikirlah sejenak,
setelah itu kamu boleh mencariku :)
hayalan indah yang aku rajut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Tanpa Alasan

Sabar