Postingan

Orang Ketiga

Entah mulai darimana perempuan selalu curiga sama pria. Mungkin tidak semua tapi memang sebagian begitu. Pada saat umur masih sangat kecil mungkin sekitar SD kelas 2 sangat terekam diotak ini kalau orang tua bertengkat karena orang ketiga. Setiap hari rasanya seperti di neraka, setiap malam tengah malam selalu bertengkar kencang. Aku hanya bisa memeluk guling dan menangis kencang. Waktu itu sepertinya saat dimana aku senangnya baca dan pegang hp orang tuaku. Kemudian aku menemukan sms yang tidak seharusnya, dan aku kasih tau mama. Kemudian bertengkar terus dan lagi. Setelah aku dewasa aku mengerti kenapa orang tua khilaf untuk selingkuh dan akhirnya sadar akan kesalahannya. Ketika sekarang sudah besar, aku membelikan hp untuknya. Namun karena rasa trauma perselingkuhan itu kecurigaan timbul kembali dan selalu curiga karena dengan adanya reuni dan kontekan via handphone bisa menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan antar suami istri. Untuk kedua kalinya aku sangat menyesal...

Pandangan Manusia

Ketika hidup hanya untuk mengejar pandangan manusia pasti tidak akan ada puasnya Bagus memang jika manusia menjadi pribadi yang tidak gampang puas tapi bisa dengan sejalan juga kita selalu tidak bisa mensyukuri apa saja yang sudah di dapatkan dalam hidup Membuat diri sempurna pun di depan orang lain juga tidak akan bisa Karena kesempurnaan hanya milik Allah dan Allah lah yang menutup semua aib aib kita di depan mata orang lain Pernah gak merasa kalau kalian ngelakuin sesuatu hal namun selalu salah dimata orang lain Apalagi di mata orang yang membenci atau tidak suka sama kita Berbuat baik pun salah dan berbuat salah pun apalagi Seakan kita adalah seorang momok yang menjijikan untuk orang itu Sepotong kalimat dari sebuah film berkata "Memaafkan adalah  memberi sedikit ruang dihatimu untuk orang yang menyakitimu agar kamu bahagia" Memang sepertinya terdengar mudah namun untuk orang yang belum paham pasti jika sudah memaafkan akan terus mengungkit kesalahan oran...

Pilu

Lupa tepatnya kenal sama dia itu kapan Awalnya kayaknya dari nyasar2an sms deh. Akhirnya berlanjut makin deket dan hampir kaya orang pacaran tapi posisinya disitu kita sama sekali gak pernah ketemu. Sempet minta fotonya akhirnya dapet dari facebooknya. Dan gue ceritain ke temen2 tapi semua seketika ngakak sama foto profilenya. Awalnya gak mau nunjukin tapi karena temen pada penasaran yaudah gue tunjukin. Disitu makin galau kalo kopi daratan berdua. Tapi gue gak mungkin chatingan sama orang yang gak dikenal apalagi cowok yang gue gak tau asal muasalnya. Hmm tapi jujur selama kenal sama dia, dia orangnya baik banget. Selalu ada setiap harinya tanpa gue mikir dia kerja apa sekolah dimana. Gak pernah mikir yang aneh2 juga sama dia, selain chating kita juga sering teleponan dulu masih suka ngumpet2 kalo teleponan di rumah. Sampe2 kita punya panggilan khusus gitu, wel (bawel) sama wet (cerewet) wkwk terngakak sih. Dulu jaman2nya gue dilabrak kakak kelas, dia bantuin gue pura2 jad...

Pria Idaman

Saat itu di sekolah menengah pernah tertarik sama kakak kelas. Orangnya tinggi, putih, gede badannya matanya sipit gak tau efek mukanya yang gemuk apa emang sipit beneran. Anak rohis, kalem, gak pecicilan ah gitu dah. Random banget sih sukanya ya karena awalnya dari fisik. Karena emang fisiknya ya emang yang gue dambain karena suka yang chinese2 gitu. Tapi kayaknya dia tau gue kagum sama dia, gara2 temen genk gue yang bacotnya gede kalo lagi ngecengin. Tapi semakin orang itu tau gue suka, Gue ngerasa kenapa dia semakin tebar pesona. Gue makin ngerasa semakin jauh buat menggapainya. Jangankan buat menggapai, buat kenalan aja ngerasa gak pantes banget. Res res an rengginang mau kenalan sama kakak kelas. Buat natap aja kayaknya absurd banget Yaudah dia lulus gue gak sedih2 amat, karena masih ada guru bahasa jepang gue yang mirip2 dia. Setipe dah. Emang yang kita idamkan gak selalu yang terbaik untuk kita.

Cinta Bocah

Cinta bocah? Mungkin emang semua orang pasti pernah ngerasain cinta pas dia bocah. Malah udah pacaran sejak SD kalo jaman now kali ya. Dulu pas jaman sd alhamdulillahnya itu gue masih ngerasain yang namanya mainan tradisional. Dari main bekel, congklak, gundu, galasin, bentengan, petak umpet, main bete, lompat tali dan lain sebagainya. Saat itu dimana kalo anak cewek main itu, anak cowok biasanya main bola. Nah anehnya ada salah satu temen sekolah sebelah yang rumah nya juga deket sama daerah rumah gue malah main mainan cewek. Dan selalu gabung main tiap sore atau pulang sekolah sama kita2 yang cewek. Jadi kalo sore2 anak cowok sekitar rumah pada main bola, sering dia dikatain banci banci gitu karena mainnya sama cewek. Dan seketika kita selalu belain dia kalo dia emang cowok tulen. Padahal emang dia ganteng, walaupun badannya pendek kecil sih udah gitu setau gue dia lumayan pinter. Walaupun emang kadang kalo ngomong suka rumpi dan sering ngejailin. Disaat yang lain fine2 aja...

Respect

Memilih teman itu mudah Memilih sahabat itu sulit Memilih pasangan hidup pun juga banyak pertimbangan Semua baiknya kita pasrahkan pada semua takdir-Nya Karena dalam perjalanannya pasti semua akan terfilter dengan sendiri mana yang baik maupun buruk. Baik tetap dijaga dan buruk untuk pembelajaran lebih baik kedepannya Namun kalau sudah beriringan bersama lama tapi kamu baru tau kalau itu hanya sebuah kepalsuan. Lalu apa yang kamu harapkan? Terus menjaga namun menyakitkan ataukah melepaskan untuk mengobati luka nya yang sejenak saja? Aku kira aku sebahagia itu Dan ku kira kamu sebahagia itu pun bersama saya Aku dan kamu mungkin memiliki pandangan berbeda Yang akhirnya memercik sumbu prasangka buruk menjadi api yang sebenarnya diciptakan untuk menghangatkan bukan membakar Aku hanya satu sumbu Namun kamu bagai api itu begitu banyak hingga aku tak tau siapa yang salah disini Apa aku saja yang disini yang terlalu peduli dengan hati orang lain? Apa aku saja yang disini yang ...

Bercanda

Dada ini terkadang menyesakkan ketika cuitan orang yang tak bisa diterima hati terlontar sesuka hatinya. Jelek lu... Gendut lu... Buruk lu... Gembrot lu... Pendek lu... Bantet lu... Tumbuh keatas bukan kesamping... Sok cantik lu... Dikatain dengan hal hal buruk lainnya yang mereka anggap "bercanda" Mau membalas pun ya aku sama saja seperti mereka. Membalas pun tak kan selesai yang ada aku hanya berdosa dan sama aja seperti mereka. Apakah kalian begitu sempurna untuk menilai fisik orang lain? Semua orang diciptakan dengan gen yang berbeda, tinggi yang berbeda, kulit yang berbeda, rambut yang berbeda bahkan suku dan ras yang berbeda. Mengapa saat dewasa ini malah semakin banyak orang yang mulutnya begitu kotor. Sampai detik ini pun aku cuma bersabar melihat tingkah mereka yang bilangnya "bercanda" akan berakhir hingga kapan. Aku tak akan membalas biar Allah dan tanggannya yang bekerja. Jika tak kena denganmu mungkin hati2 saja bisa kena oleh orang yan...